Minggu, 02 September 2012

PERSAHABATAN DAN SEBUAH KOMITMEN

Temen-temen mohon maaf lahir dan batin yaa,  mumpung masih Bulan Syawal :D
Disadari atau tidak, pasti diri ini pernah melakukan perbuatan yang mungkin kurang menyenangkan dan perkataan yang mungkin tak berkenan.

Well…
Kayaknya udah lamaaaaaa banget gak update postingan di blog. Setiap mau bikin postingan terbaru pasti ada aja sesuatu hal yang bikin saya gak jadi nulis dan kebanyakan hal tersebut adalah “rasa males” hee.

Sebenernya malam ini saya bingung mau nulis apa. Iya, bingung!
Haruskah saya menceritakan beberapa hal yang terjadi pada kehidupan saya lagi?
Hmmm….

Ya udah saya cerita ini aja yaa… Semoga temen-temen bisa memperoleh makna dari tulisan yang-gak-jelas ini.

Tanggal 28 Agustus lalu, saya telah menghadiri wisuda sahabat saya. Ini dia tersangkanya :D
Nuzul Mazida Rahma, S. IP

Setelah sekian lama galau terhadap skripsinya, alhamdulillah sahabat saya sudah menyandang gelar sarjana ilmu politik (S.IP) dan saya mengucapkan selamat datang di dunia nyata untuk dirinya :D

Azi adalah sahabat saya sejak SMA. Setelah lulus SMA pun kami diterima di universitas yang sama walaupun berbeda fakultas. Mungkin karena banyak kesamaan dan berjodoh, kita bisa menjalin persahabatan sampai saat ini. She is my best friend I ever had.

Nah, ngomong-ngomong tentang persahabatan. Temen-temen percaya gak sih ada persahabatan antar lawan jenis? Persahabatan antara pria dan wanita.
Kalo saya sendiri sih percaya gak percaya heee.

Mungkin memang ada persahabatan antar lawan jenis, tapi sedikit yang benar-benar “pure” persahabatan. Saya sendiri pernah mendapat pengakuan dari seorang teman laki-laki bahwa dia tidak percaya akan adanya persahabatan yang murni antara seorang pria dengan seorang wanita tanpa diembel-embeli “ada udang didalam rempeyek… ehh ada udang di balik batu” :D

Persahabatan yang saya maksud di sini adalah hubungan dekat antara dua insan ciptaan Tuhan yang saling mengerti satu sama lain, saling memahami satu sama lain, kehadirannya ada di kala suka dan duka.

Saya kadang heran jika melihat seorang pria dan seorang wanita membuat pengakuan bahwa mereka menjalin hubungan sekedar sebuah persahabatan. Padahal apabila dilihat secara kasat mata, mereka sangat care antara satu dengan yang lain, saling memberi dan saling menerima. Kalau sudah begitu, saya banyak gak percaya terhadap apa yang diakui oleh mereka :D

Menjalin persahabatan dengan lawan jenis menurut saya sah-sah saja hanya saja terkadang status persahabatan tersebut kadang membuat sebuah masalah tersendiri apabila kita sudah memiliki seorang pasangan. 

Coba deh sekarang temen-temen membayangankan dan mencoba merasakan gimana rasanya apabila orang terdekat teman-teman mendapatkan perhatian dari orang lain yang notabene sahabat laki-laki atau sahabat perempuan pasangan temen-temen. Cemburu gak? Kalo menurut saya sih pasti banyak rasa cemburunya walupun teman-teman bilang “Ah, enggak kok. Biasa aja, kan dia sahabat cewekku/cowokku. Apalagi aku udah kenal dia”.

Pernyataan seperti itu menurut saya adalah pembohongan publik dan pribadi. Saya sungguh tidak ingin mengajak teman-teman membatasi hubungan pertemanan pasangan teman-teman atau mengajak suudzon terhadap mereka yaa tapi pernah gak sih teman-teman khawatir dengan nasib hubungan yang sedang teman-teman jalani? Ketika seorang pria dan seorang wanita menjalin sebuah persahabatan, dimana mereka merasa nyaman terhadap satu dengan yang lain kenapa hal tersebut tidak mendorong mereka untuk membuat suatu hubungan yang lebih dari sekedar sahabat? Apa yang melatarbelakangi keputusan hanya untuk “sahabatan” saja?

Apapun alasan itu, membina sebuah hubungan dengan orang lain hendaknya dilandasi dengan komitmen yang kuat. Entah itu komitmen bagi sebuah hubungan persahabatan atau lebih dari sebuah persahabatan. Komitmen untuk tidak melukai perasaan seseorang maupun banyak orang. Komitmen terhadap diri sendiri terhadap batasan-batasan kedekatan suatu hubungan dengan lawan jenis ketika kita sudah berpasangan. Komitmen untuk tetap menjaga silaturahmi, menjaga diri dan hati.

Kini sudah SIAPkah kita membuat sebuah KOMITMEN terhadap DIRI SENDIRI dan ORANG LAIN???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar