PERMINTAAN = PENAWARAN = JADIAN

Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain (http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi)

Penjelasan di atas merupakan bagian dari penjelasan mengenai materi permintaan dan penawaran di dalam ilmu ekonomi. Di sini gue akan ngebahas mengenai kedua hal tersebut hanya saja gue ngebahas kedua hal tersebut dalam konteks lain. Gue berpikir bahwa materi permintaan dan penawaran nampaknya tidak hanya dapat diaplikasikan dibidang perekonomian khususnya perdagangan akan tetapi bisa diaplikasikan juga dalam konteks “relationship”. 

Dari beberapa sumber yang gue baca definisi permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

Cukup jelas kan definisinya? Intinya, permintaan adalah hal yang diminta/diinginkan/diharapkan sedangkan penawaran adalah hal yang ditawarkan. Simple-nya begitu yaa.

Di awal tulisan ini sudah dijelaskan bahwa permintaan dan penawaran akan bertemu pada satu titik pertemuan. Menurut gue ketika dua hal yang berbeda dapat bertemu dalam satu titik berarti ini menunjukkan adanya suatu kecocokan antara hal yang diminta dengan hal yang ditawarkan. 

 

Dalam ilmu ekonomi permintaan dipengaruhi oleh selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, dll. Sedangkan penawaran dipengaruhi oleh biaya produksi dan teknologi yang digunakan, pajak, ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap, dll.

Gue jadi mikir, seseorang yang kelamaan berstatus single mungkin ngalamin hal seperti yang dijelaskan di atas. Seseorang yang lama berstatus single mungkin mengalami keadaan permintaan yang tidak sesuai dengan penawaran.

Pernah suatu ketika gue nonton di suatu tayangan televisi tentang liputan artis x yang secara fisik dia cantik dan secara finansial dia mapan tapi dia masih sendirian. Yup, masih single. Padahal umurnya udah kepala tiga. Gue jadi mikir, kenapa ya wanita pintar dan cantik masih sendirian?

Gue dulu sempet iseng-iseng nulis kenapa wanita pintar dan cantik masih sendirian. Setelah gue tilik kembali tulisan gue sebelumnya dan gue pikir-pikir lagi kayaknya bukan alasan itu aja yang melatarbelakangi seorang wanita memilih untuk sendiri atau masih berstatus single. Setelah gue baca penjelasan mengenai permintaan dan penawaran, gue jadi berpikir bahwa seseorang (entah wanita atau pria) lama berstatus single itu bisa dikarenakan apa yang diinginkannya (permintaan) tidak sesuai dengan penawaran yang dia dapat.

Contoh gampangnya gini nih:

Si A adalah seorang mahasiswi cantik dan popular di kampus. Dia sangat menyukai kebersihan dan kerapian. Suatu hari si A dideketin oleh si B. Si B adalah seorang pria tampan tapi agak jorok. Ketika si B mengungkapkan perasaan kepada si A, si A menolak si B.

Nah, dari contoh sederhana di atas kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa kemungkinan si A menolak si B karena si B adalah tipe lelaki yang gak suka bersih-bersih, eeeh maksudnya tipe lelaki yang “kurang memperhatikan kebersihan dirinya” hee.

Ketika PERMINTAAN TIDAK SESUAI DENGAN PENAWARAN maka tidak tecetuslah kata JADIAN hee.

Gue jadi mikir, kalo kayak gitu terus solusi lain gimana yaaa?

Nah, penjelasan sebelumnya kan dijelaskan juga kalo permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh selera konsumen, biaya produksi, ketersediaan barang pengganti dll. Gue mikir mungkin adakalanya ketika kita sulit menemukan penawaran yang pas, kita perlu menurunkan standar permintaan kita atau memilih “barang” pengganti yang lain.

Jadi kesimpulannya, gue cukupin dulu tulisan ngaco gue ini sekarang. Tulisan ini mungkin akan gue lengkapi dengan analisis-analisis ngasal lainnya.

Selamat malam :*