Kamis, 29 Mei 2014

#ALLERGICEFFECT

Bulan ini banyak sekali tanggal merah, itu berarti banyak hari libur nasional.

Well, tadinya akhir bulan ini saya ada diluar kota untuk suatu urusan tertentu tapi karena acara tersebut diundur maka cuti yang telah diajukan kemarin akan saya ambil bulan depan saja.

Then, apa yang temen-temen lakukan dimusim tanggal merah ini? Jalan-jalan cantik bareng temen-temen? Liburan ke luar kota? Atau di rumah saja?

Bersyukurlah kalian bisa jalan-jalan cantik atau liburan dengan teman-teman. Liburan kali ini saya menghabiskannya di rumah saja. Kok nggak hunting foto? (nanya gitu nggak?heee). Sabtu malam kemarin saya kena alergi alhasil badan bentol-bentol semua bahkan malamnya kelopak mata saya sempat bengkak dan merah.

Begitu pula dengan badan, tangan apalagi kaki. Permukaan kulit memerah dan bentol-bentol, rasanya pun panas dan teramat gatal.

Saya pun berusaha mengingat-ingat apa yang telah saya makan sebelumnya sehingga membuat badan saya seperti itu.

Sabtu siang saya menghadiri acara pernikahan teman saya di daerah Sleman, disana saya hanya menyantap sate dan minuman soda lalu pulang.

Tapi apakah karena makanan itu yang menyebabkan alergi? Lalu saya mencoba mengingat kembali selain makanan itu, makanan apalagi yang telah masuk ke dalam perut saya hingga sore hari.
Mangut lele!

Yup, setelah pulang dari acara resepsi saya makan mangut lele yang dimasak ibu tapi apakah ini penyebabnya karena sebelum-sebelumnya saya tidak ada riwayat alergi terhadap menu ini.

Alhamdulillah, dikeluarga pun tidak ada yang memiliki riwayat alergi karena menurut informasi yang saya baca di media online bahwa alergi adalah penyakit yang bisa menurun.

Malam itu pun saya langsung mengkonsumsi obat CTM tapi tidak ada perkembangan yang bagus kecuali efek kantuk dari obat tersebut.

Minggu malam saya memeriksakan diri saya ke dokter umum dan diberi obat dexteem plus, combantrine dan bedak caladine. Loh kok dikasih obat kombantrine? Menurut pendapat dokter, selain karena makanan, suhu/udara, cacing maupun parasit bisa menjadi penyebab alergi ini.

Setelah mengkonsumsi obat tersebut beberapa kali ternyata masih belum ada perubahan juga dan saya sudah sangat sangat sangat tidak tahan dengan rasa gatal yang saya rasakan.

Selasa pagi, hari itu tanggal merah otomatis rumah sakit dan praktek dokter kebanyakan libur. Saya coba searching alamat praktek dokter spesialis kulit dan kelamin yang dekat dengan kawasan tempat tinggal saya, saya coba menanyakan jadwal praktek dokter ketika tanggal merah kepada teman saya yang bekerja di salah satu rumah sakit swasta dan dia menginformasikan bahwa praktek dokter libur.

Saya pun semakin gundah gulana.

Berbekal ikhtiar, maka saya coba untuk memeriksakan diri ke bidan. Dulu ketika saya  sakit, saya sering dibawa bapak ke sini dan alhamdulillah sembuh.
Percaya nggak sih kalau berobat dengan dokter/tenaga medis itu ada faktor "cocok/tidak cocok" meskipun gelar mereka sama? Lalu bagaimana dengan mereka yang punya gelar berbeda?

Mungkin temen-temen terheran-heran kenapa alergi malah periksa ke bidan, tidak ke dokter spesialis kulit kelamin.

Semua itu karena tanggal merah! Banyak rumah sakit dan praktek dokter yang tidak buka.

Bidan senior yang saya kunjungi memberikan empat macam obat yaitu obat anti alergi, obat cacing, vitamin c (saya sebenarnya tidak tahu obat apa hanya rasanya mirip vitamin c) dan satu macam obat lagi berwarna hijau muda dan tidak pahit.

Setelah mengkonsumsi obat tersebut alhamdulillah bentol dan gatal-gatal sudah mulai berkurang dan ketika saya menulis catatan ini saya sudah bisa mandi tidak memakai air hangat lagi heee.

Pengalaman alergi seperti ini membuat saya lebih selektif terhadap makanan yang akan saya makan.
Ada pepatah yang mengatakan "u re what u eat".

Oh iya, ini ada foto kenang-kenangan bentol-bentol kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar