Sabtu, 16 November 2013

Cerita di balik "Manusia Setengah Salmon The Movie"

Beberapa minggu yang lalu saya nonton Manusia Setengah Salmon-nya Raditya Dika di Studio 21. Awalnya kita agendakan untuk menonton bertiga, saya, mbak ye dan mas de. Pada akhirnya hanya saya dan mas de saja yang menonton film tersebut.

Sungguh #random.

Entah kenapa acara yang tadinya untuk bertiga jadi hanya berdua saja. Rasanya #random.
Saya bahasakan dengan kata #random karena kejadian seperti itu tidak pernah saya pikirkan.

Jadi sudah berapa lama tidak nonton ditemani oleh seorang teman laki-laki?
*Sudah lama banget.
*Rasanya aneh.

Emang siapa dia?
*Mas de menurut saya adalah sosok laki-laki cerdas dan unik. Awal mula kita berkenalan ketika pertemuan pertama dalam suatu program untuk sebuah kampus. Semenjak itu saya, mas de dan teman-teman lain  yang terlibat satu program, termasuk mbak te, tersebut mengadakan pertemuan rutin hampir setiap minggu. Dari situlah saya mulai mengenal sosoknya. Dia sosok laki-laki yang kelewat unik heee. Gak bisa makan pepaya, gak bisa minum air panas, yang bisa baca karakter orang lewat tulisannya, mungkin masih banyak lagi keunikan-keunikan yang dimilikinya.

Terus kesan kamu ke dia?
*Kan udah dibilang unik, heboh dan bisa dibilang nyambung.

Cuma itu doang nih?
*Iyalah.

Sebenarnya semenjak acara nonton bareng itulah saya mulai tersadar kembali kalau saya terlalu sibuk dengan diri sendiri, terlalu asik dengan dunia saya sendiri, terlalu cuek untuk mengurusi masalah perasaan lagi. Terlalu lama dan terlalu betah menyendiri.

Sebagai seorang wanita saya sadar ada saatnya saya harus mengabdi ke sesosok makhluk ciptaan Tuhan yang disebut dengan laki-laki.

Ya, namanya laki-laki.

Mungkin tidak hanya sebatas "laki-laki" saja tapi "laki-laki sholeh". Itu utama dan terutama.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar