Sabtu, 02 Februari 2013

Tentang RASA


Entah sejak kapan dia mulai jatuh cinta, yang jelas perasaan seperti ini pernah dirasakannya beberapa tahun silam, sebelum getir yang telah hinggap untuk waktu yang agak lama hingga saat ini.

Awalnya terasa biasa, tidak ada yang spesial.
Berawal dari sebuah pertemuan, rasa itu hadir tanpa permisi. Laki-laki yang ditemuinya telah memikat dirinya. Sebenarnya dia ragu apakah dia benar-benar telah jatuh cinta.

Satu hari, dua hari, tiga hari bahkan sudah lebih dari seminggu perasaan itu berhasil membuat pikiran dan perhatiannya tersita. Ya, waktunya habis hanya untuk memikirkan dan merenungi  hal yang tak pernah disangka-sangka.

Memikirkannya membuat hatinya semakin tidak karuan. Sekacau kamarnya saat ini. Tidak rapi, semrawut. Dia merasa benar-benar telah jatuh cinta pada pandangan pertama. Bukan karena fisiknya tapi karena keceriaannya, cara dia berbicara, pola pikirnya dan beberapa kesamaan yang melekat pada dirinya.

“Melihat dirinya seperti melihat diriku sendiri”, batinnya dalam hati.

Disergap perasaan seperti itu sungguh tidak enak, dirasa tanpa bisa berkata. Pada akhirnya dia putuskan untuk mengendalikan perasaannya. Nyatanya mengendalikan perasaan itu membutuhkan perjuangan yang tidak gampang, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berdoa adalah salah satu hal yang bisa terus menguatkannya, menguatkan dirinya untuk membendung perasaan atau mungkin memendamnya dalam-dalam. Sungguh sebenarnya teramat menyakitkan.   

Tentang rasa dia berjanji. Berjanji untuk selalu tau diri.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar