Halloooo…
Sudah lamaaaaa sekali saya tidak membuat tulisan
baru di blog ini. Jarang menulis bukan berarti saya sudah tidak mencintai hobi
“nyampah” ini.
Menengok kembali dan membaca tulisan-tulisan
terdahulu membuat saya tersadar bahwa saya pernah menulis tulisan-tulisan
tentang hal-hal konyol dan agak “nyeleneh”.
Kini, saatnya saya akan menulis tentang hal
konyol lagi #loooohh :D
Sebagai seorang pemula dalam dunia fotografi,
mengasah kemampuan membidik dan bercerita dalam sebuah gambar sangatlah
penting. Banyak berlatih dan mencari pengetahuan tentang teknik-teknik dalam
bidang fotografi entah itu dari internet, sharing
pengalaman dengan teman sehobi sangat membantu dalam meningkatan kemampuan
tersebut. Selain terus berusaha meningkatkan kemampuan tersebut, memiliki
berbagai macam “senjata” untuk beraksi juga dibutuhkan.
Ceritanya, sudah beberapa bulan terakhir ini
saya #galau karena kekurangan “senjata”. Awal mula kegalauan ini muncul ketika
saya dan teman hunting foto di sebuah
kawasan nan indah dan romantis yaitu Taman Pelangi. Di malam hari kawasan ini
dipenuhi dengan berbagai lampu-lampu cantik dan eksotik. Atas dasar keindahan
itulah saya dan teman memutuskan untuk hunting foto di malam hari.
Membuat foto unik dan “jernih” dimalam hari
ternyata tak semudah membuat foto ketika sang matahari masih dengan senang hati
memberikan sinarnya. Karena minimnya sinar yang tersedia maka tak sedikit hasil
jepretan yang ngeblur. Melihat hasil
foto yang jauh dari harapan membuat hati #galau.
Maka sejak saat itulah saya berniat menambah
“senjata” saya agar menang dalam peperangan dan menghilangkan kegalauan #cieeeeh.
Senjata utama yang harus saya miliki adalah TRIPOD. Yup, T-R-I-P-O-D (dibaca:
tigapod #looohh). Bersumber dari eyang google yang memuat berjuta-juta tulisan
mengenai tripod, alat ini ternyata memiliki kemampuan sakti mandraguna. Tripod
dapat membantu menjaga kestabilan kamera saat membidik agar gambar yang
dihasilkan tidak ngeblur.
Senjata lain yang saya butuhkan adalah external flash. External flash sangat bermanfaat ketika pencahayaan disekitar objek
yang akan kita bidik sangat kurang. Dengan adanya external flash kita dapat mengatur arah cahaya, tidak seperti flash bawaan yang ada pada kamera.
Pada akhirnya, dengan berbekal budget yang dibatasi a.k.a #berhemat
maka akhirnya saya putuskan untuk membeli tripod dan lensa tambahan. Hasrat
untuk memiliki lensa canon 55mm f/1.8 II ternyata jauh lebih besar dibandingkan
dengan memiliki external flash. Lensa
dengan harga tidak lebih dari 800 ribu rupiah ini dapat menghasilkan gambar
yang TOP MARKOTOP. Bokeh yang dihasilkan KEREEEEEEN. Jika ada pepatah yang
mengatakan “don’t judge the book by its cover” maka saya berpepatah “jangan
lihat lensa dari harganya”. Walaupun lensa ini termasuk lensa murah
dibandingkan dengan lensa tipe yang sama dari merk lain tapi lensa ini tidak
murahan. Berikut hasil jepretan menggunakan lensa canon 55mm f/1.8 II:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar