Kamis, 01 Desember 2011

KEYSA, APA KABARMU HARI INI ???

Malam ini saya akan menceritakan sebuah kejadian luar biasa yang pernah terjadi di dalam hidup saya. Pengalaman menemukan seorang bocah SD yang kabur dari rumah.

Saya memanggilnya Keysa (bukan nama sebenarnya). Bocah yang seharusnya duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 itu saya dapati sedang berjalan sambil menangis tersengguk-sengguk di depan sebuah SD saat malam menjelang. Saya masih ingat bagaimana ekspresi dan tatapan mata Keysa waktu itu. Tatapan mata yang menyiratkan kebingungan dan kesedihan mendalam seorang bocah berumur 9 tahun.

Saya tidak bisa berpikir bagaimana jadinya jika sore itu saya tidak jadi keluar rumah bersama ibu. Apa jadinya jika saat itu saya lebih memilih untuk beristirahat di kamar saja setelah lelah bekerja daripada menemani ibu berbelanja? Bagaimana keadaan Keysa jika saat itu kami tidak jadi keluar rumah dan tidak mendapati dirinya yang sedang sendirian menjelang malam dalam kesedihan mendalam?

Ya Allah Ya Tuhanku…
Engkaulah penulis skenario kehidupan setiap insan.
Engkaulah yang menciptakan sebuah pertemuan dan sebuah perpisahan.
Engkaulah Sang Pemberi Ketetapan :’)

Singkat cerita, kami pun memutuskan untuk membawa Kesya pulang ke rumah. Selama perjalanan menuju ke rumah, air mata Keysa tak berhenti keluar. Melihat keadaan Kesya saat itu membuat hati saya tersayat-sayat. Anak sekecil itu sudah berani kabur dari rumah.

Sesampainya di rumah, ibu berusaha menenangkan Keysa agar tidak menangis lagi sedangkan saya berusaha menenangkan diri saya sendiri agar tidak ikut menangis. Setelah tangis Kesya reda, saya pun memberinya segelas teh hangat agar dia menjadi lebih tenang lagi dan bisa “diintrogasi” lebih mendalam. Dari hasil introgasi bapak, ibu dan saya diperolehlah jawaban dari pertanyaan tentang asal usul Keysa, kenapa dia kabur, bagaimana dia kabur dan sebagainya. Bapak, ibu dan saya sangat kaget dengan jawaban-jawaban Keysa terhadap pertanyaan kami. Diceritakannya dengan detail semua kejadian yang dia alami. Keysa adalah anak yang cerdas.

Keysa adalah anak tunggal dari sepasang suami istri sebut saja Bapak Keysa dan Ibu Keysa yang sudah lama bercerai. Keysa saat itu tinggal bersama ayahnya. Saat tinggal bersama ayahnya, Keysa tidak sekolah. Dia tidak sekolah bukan karena dilarang oleh ayahnya tetapi karena keinginan dia sendiri untuk lebih banyak membantu ayahnya berjualan air isi ulang.

Sedangkan penyebab kenapa Keysa kabur adalah karena dia sering dimarahi oleh bapaknya akibat dia bermain terlalu jauh.  Keysa sendiri bercerita bahwa saat kami menemukannya di jalan, dia sebenarnya akan pergi ke rumah ibunya. Keysa merasa bahwa perlakuan ibunya lebih baik daripada bapaknya.

Disela-sela kami menanyainya, saya menawari Keysa untuk makan. Keysa pun menolak penawaran itu karena dia sudah makan di angkringan sewaktu kabur dari rumah. Saat kabur dari rumah, dia membawa uang Rp 5.000,00 untuk bekal di jalan. Sekali lagi, saya dibuat tercekat oleh pernyataan dari dirinya.

Mendengar penjelasan Keysa, hati saya semakin tidak karuan. Air mata serasa ingin tumpah tak tertahan.

Malam semakin larut, ibu pun merayu Keysa untuk tidur di rumah tetapi tangis Kesya malah kembali pecah. Pada akhirnya, bapak dan ibu mengantarkan Keysa ke rumah ibunya yang ternyata tidak jauh dari tempat kami tinggal.

Dari kejadian ini, saya belajar bahwa menikah adalah sebuah komitmen dihadapan Tuhan yang kelak akan dipertanggungjawabkan. Anak adalah titipan Tuhan yang berhak mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orang tua dan bukan malah menjadi korban perceraian.

Keysa, apa kabarmu hari ini ???
:’))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar